Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Evan Dimas Berlatih di Eropa


Lama tidak menulis kabar Evan Dimas di blog ini. Terakhir yang saya tulis pada tanggal 4 februari 2016, kala ia berangkat ke Eropa menuju La Liga (Espanyol). Sebagai salah satu aset pemain Indonesia dan memiliki karakter FANTASISTA, kini ia sepertinya harus pulang memikirkan masa depannya di negerinya sendiri.

Evan Dimas Darmono dipastikan tidak akan direkrut Espanyol B. Mantan kapten Timnas Indonesia U19 ini hanya mengikuti latihan bersama saja di klub Spanyol tersebut. Itu yang ditulis beberapa media online yang saya baca pagi ini (24/4/2016).

Karirnya tidak semulus harapannya dan kisah-kisah komik yang bertemakan sepakbola. Ada apa Evan? Harapan orang-orang di negerimu ini sudah terlanjur tinggi memang, mengingat dirimu adalah aset berharga yang seharusnya bersanding seperti pemain Asia lainnya yang merasakan kerasnya pertandingan di Eropa.

Berlatih di Eropa

Bila menghitung rentang waktu yang saya tulis sebelumnya, Evan sudah berada di Eropa lebih dari 2 bulan lamanya. Ia berlatih dengan salah satu klub yang berasal dari Spanyol, Espanyol.

Meski bukan masuk skuad klub utama, Evan setidaknya mendapatkan pengalaman berlatih di Eropa bersama skuad Espanyol B.

Kabar banyak menyelimuti perjalanan Evan, seperti cedera yang mengganggunya. Foto-foto yang dishare di Instagram pun banyak bercerita bagaimana kehidupannya di sana bersama sahabatnya yang ia bawa serta.

Terkendala bahasa

Katanya dalam dunia sepakbola, bahasa adalah universal. Dapat diterjemahkan lewat permainan yang sudah memahami semua kondisi alias adaptasi. Apakah ini berarti Evan masih belum mampu beradaptasi?

“Tidak gampang bermain di Spanyol, karena perlu adaptasi bahasa ataupun makanan,” ungkap Arthur Irawan, pemain asal Indonesia yang pernah merumput di Espanyol B.

“Pelatih di sana kalau berbicara taktik selalu menggunakan bahasa Spanyol. Jadi perlu adaptasi cepat dengan bahasa di sana. Saya sendiri butuh waktu enam bulan untuk bisa berbicara lancar dengan bahasa Spanyol,” lanjutnya.

...

Bila memang akhirnya Evan Dimas harus pulang, mau gimana lagi. Saya sebagai salah satu penggemarnya dan penyuka pemain tipe fantasista (Totti, Ozil) akan menyambutnya dengan suka cita.

Perjalanan karirmu di dunia sepakbola belum berakhir, kawan. Indonesia saat ini akan segera menggelar liga sepakbola. Klub lamamu tentu bakalan sangat senang menerimamu kembali karena tenaga dan pengalamanmu dibutuhkan di sini.

Meski level Evan belum dapat menaklukkan dunia, setidaknya dunia pernah tahu siapa Evan Dimas yang berasal dari negara Indonesia.

Tetap semangat Evan Dimas!

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh