Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Ikutan Acara #GermasDinkesSMG di Wujil Ungaran


[Artikel 68#, kategori aktivitas] Waktu yang menyenangkan untuk memulai tengah pekan diantara rutinitas menjelang tutup bulan November. Ungaran yang selama ini hanya bisa dipandang dan didengar, kini bisa dirasakan langsung lebih dalam (maksunya nginap). Apalagi menghabiskan waktu kali ini bersama teman - teman bloger.

Pekerjaan tersebut akhirnya terlaksana yang sudah direncanakan bulan Oktober sebagai tindak lanjut acara yang sebelumnya juga (Kementerian Kesehatan).  Tanggal 27-28 November, saya dan 30 lebih bloger mensukseskan acara yang digagas Dinas Kesehatan Kota Semarang.

Berkunjung ke Puskesmas Gayamsari

Saya tidak menyangka harus berkunjung ke Puskesmas yang letaknya dekat dengan rumah. Padahal saat pagi bergegas menuju kantor Dinas Kesehatan Kota Semarang (DKK) yang terletak di depan McD Pandanaran.

Kalau dekat begini, mungkin saja saya bisa menunggu di sini (Puskesmas). Namun karena kesepakatan kumpul di DKK dengan sudah disediakan fasilitas bus, mau tidak mau tetap ke sana.

Saat tiba di Puskesmas, suasananya sedang ramai. Banyak masyarakat yang sedang memeriksa di sana. Entah dengan kedatangan kami, apakah mereka terkejut atau malah terganggu, mengingat kami langsung berinisiatif memotret mereka dan pakaian kami serba putih ala Presiden Jokowi.

Sambutan hangat sudah menanti kami di lantai 2. Semua jajaran pengurus Puskesmas sudah menanti, termasuk kepala Puskesmas. Layaknya pemerintahan yang identik birokrasi, acara dimulai seperti acara resmi.

Selama acara berlangsung, kami dipaparkan tentang Puskesmas luar dalam dan perkembangannya di kota Semarang. Luar biasa tentunya bagaimana sambutan dan jamuan yang diberikan. Tentang apa yang saya dengarkan di sana, nanti akan saya link-kan tulisan di blog dotsemarang yang masih saya simpan.

Menginap di The Wujil Resort & Conventions

Dengan waktu yang sudah dijadwalkan, selesai dari Puskesmas Gayamsari, kami langsung menuju Ungaran untuk melakukan serangkaian acara selanjutnya di The Wujil Resort & Conventions.

Bus yang membawa kami, bloger, totalnya ada 2 bus. Yang artinya kami dibagi dua, saya kebenaran mendapat kelompok pertama yang berkunjung di awal tadi ke Puskesmas Gayamsari. Sedangkan kelompok dua berkunjung ke Puskesmas Halmahera.

Tiba di Wujil, bukan berarti kami akan menikmati keindahan pemandangan kota Semarang dari atas. Materi-materi pertemuan sudah menanti kami hingga malam di ruangan yang sudah dipersiapkan. Dan besoknya, masih ada rangkaian acara yang dimasukkan dalam daftar kicauan kami di media sosial.

Saya baru ngeh, kebanyakan yang bekerja di Dinas Kesehatan Kota Semarang bergelar dokter. Sepertinya anggapan saya bahwa lulusan Fakultas kedokteran biasanya bekerja di rumah sakit atau membuka klinik harus diperluas lagi.

A post shared by Asmari (@asmaridexter) on

Hadirnya bloger dalam rangkaian acara yang digagas DKK Semarang lebih tentang mendengarkan program-program DKK itu sendiri yang mengacu program utama yang berasal dari pemerintahan pusat. Program utamanya lebih tentang Germas atau Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.

Informasi yang diberikan dan didengarkan oleh bloger dikonversi menjadi kicauan di timeline. Maka tak heran, 36 bloger yang turut hadir sukses membawa tagar khusus yang dibuat masuk trending topik Indonesia selama beberapa jam. Itulah efek yang dihasilkan bloger bila menggandeng mereka.

Malam tiba, seperti biasa saya langsung mengambil jatah tidur cepat. Yang lain, tentu tak akan membuang kesempatan berharga seperti saya. Malam itu, saya sekamar dengan bloger yang begitu saya kenal dari dulu di Semarang.

Tes fisik

Otak saya penuh dengan banyak materi yang diberikan dan nantinya akan ditulis di blog. Syukurlah, istirahat yang cukup membuat pagi menjelang lebih terasa nikmat.

Kami hari kedua di Ungaran akan segera kembali pulang. Memaksimalkan waktu dan agenda yang sudah diumumkan malam harinya, pagi ini semua peserta mendapatkan kesempatan untuk tes fisik.

Lagi-lagi dibagi dua kelompok. Saya sendiri termasuk kelompok ungu, di mana kelompok merah merupakan kelompok khusus untuk mereka yang dirasa harus dijaga kesehatannya. Seperti ibu hamil, punya riwayat penyakit  dalam dan lain sebagainya.

Mungkin ini salah satu alasan mengapa Wujil lebih dipilih untuk lokasi acara. Udara yang segar dan lokasi yang bagus, parkir luas, kami diberikan tes fisik berupa lari keliling sebanyak 5 kali.

Kami semua akhirnya pulang kembali ke kota Semarang dengan disambut hujan. Setelah sarapan, check out dan mendapatkan 1 materi terakhir, saya pulang dengan hanya beberapa orang masih dengan menggunakan bus. Sedangkan bus satunya yang dipenuhi peserta membawa mereka menuju Cimory.


Semua hal tentang pekerjaan saya di sana, akan saya bawa ke blog dotsemarang saja. Maaf kalau isi halaman ini tidak menemukan apa-apa selain aktivitas saya saja. Pengalaman mengindap di Wujil dan kesan-kesannya di sana, apakah menyenangkan?

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Half Girlfriend, Film India Tentang Pria yang Jatuh Cinta dan Tidak Mau Menyerah

I Will Never Let You Go, Drama China Kolosal Tentang Putri Pengemis dan Pangeran Bertopeng