Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Agar Bisa Konsisten, Kamu Perlu Berkomitmen dan Bertanggung Jawab


[Artikel 45#, kategori motivasi] Banyak orang berkata ingin konsisten. Yang terjadi, mereka pergi tanpa kembali dan hanya berkata di awal-awal saat mereka sangat bersemangat. Begitu sulitnya menjaga konsisten tersebut, saya pun mengakuinya hingga sekarang.

Hari kedua di bulan Oktober. Waktunya saya merapikan rambut saya yang masih menyukai gaya ala-ala Korea (meski saya tidak pernah memikirkan model rambut mereka). 

Potong rambut di salon pria seperti di atas sekarang ini harganya lumayan naik. Dulu pada waktu pertama buka, harganya cuma 20 ribu. Sekarang menjadi 23 ribu. Dalam bisnis, konsisten harga tidak diperlukan saat mereka naik daun.

Ingin konsisten, maka berkomitmenlah

Terkadang saya melihat isi blog dari bloger lain saat ia tiba-tiba menjadi orang bijak yang berkata bla-bla atau datang ke sebuah event yang biasanya tidak pernah datangin. Apa kriteria ia mau datang dan bagaimana ia bisa dipilih? Hanya punya blog?

Semarang hari kedua yang masih diselimuti hujan memang memberi pikiran-pikiran tajam tentang orang-orang seperti ini. Saya bukan membenci atau tidak suka. Tapi cobalah konsisten, karena ketahuan betul tujuan dan maksud yang ingin dicapai kalau begitu. Kalau sudah begini, jangan salahkan orang-orang berpandang negatif.

Mengatakan saya ingin konsisten sangatlah mudah. Mau tahan berapa lama? Seminggu, sebulan atau beberapa bulan? Setelah ada masalah, kehilangan minat, semakin sibuk, orang-orang yang ingin konsisten berubah kembali orang-orang yang dulu sebelum mengatakannya.

Bila gagal menjaga konsisten, boleh saya saranin agar kamu sebaiknya membuat komitmen. Dengan berkomitmen, semisal gagal kamu kena denda, kamu bisa bersemangat kembali meneruskan konsistenmu.

Dan bagian akhir dari konsisten ini setelah berkomitmen adalah bertanggung jawab. Kita harus bertanggung jawab atas apa yang telah kita mulai, perbuat dan sudah dilakukan. 

Saya waktu membeli sepeda, tujuannya agar memiliki kendaraan yang tidak dipinjam sana-sini karena sepeda motor saya saya pinjamkan kepada teman saya.

Saya berkomitmen untuk terus bersepeda tak hanya untuk sekedar menyehatkan badan. Saya bertanggung jawab bagaimana sepeda ini agar dalam kondisi yang baik. Kadang tanpa saya prediksi, ada saja yang rusak, seperti ban bocor, pedal yang kehilangan keseimbangan dan sebagainya.

Saya bertahan hingga sekarang karena berpegang teguh pada hal tersebut. Saya belajar konsisten dari aktivitas saya ngeblog. Meski kadang juga, semua tak sesuai rencana.

“Repetition can be boring or tedious — which is why so few people ever master anything.” -Hal Elrod, The Miracle Morning

...

Saya harap semua orang bisa konsisten, meski sulit dilakukan. Kita terkadang kalah oleh diri sendiri karena konsisten terkadang membuat kita seperti pecundang.

Sepanjang waktu kamu akan menghabiskan waktu bekerja, mencoba, gagal, mencoba lagi, gagal lagi, mencoba lagi dan gagal lagi  yang akan membuat kita mengira kita adalah pecundang.

Kita akan merasa seperti orang yang menyebalkan dan tidak baik untuk apapun dan harus berhenti begitu saja karena kita tidak akan cukup baik.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Half Girlfriend, Film India Tentang Pria yang Jatuh Cinta dan Tidak Mau Menyerah

I Will Never Let You Go, Drama China Kolosal Tentang Putri Pengemis dan Pangeran Bertopeng