Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

[Pekan 27 Liga Inggris] Newcastle 1-0 MU, Kekalahan ke-7 Semua Kompetisi


[Artikel 48#, kategori MU] Pinggirkan dulu penyesalan tim yang kalah kembali dan menjadikan statistik di angka 7 untuk jumlah kalah musim ini (Semua kompetisi) hingga tulisan ini saya buat. Saya ingin lebih melihat sebuah permainan yang menakjubkan yang mungkin akan jadi pakem musim mendatang bila mengharapkan gelar, mengingat poin dengan pimpinan klasmen yang semakin sulit dikejar. 

Malam Senin (11/2), meski bermodal layar Smartphone sebagai kepuasan menyaksikan pertandingan kali ini, gairah dan antusias saya kali ini lebih besar. Meski sempat histeris di menit-menit akhir pertandingan setelah kebobolan, koneksi internet tiba-tiba terputus. Hadirnya Sanchez memang memberi aura baru permainan tim yang lebih cepat, bertenaga dan aktif.

Mantan pemain Arsenal ini memang baru beberapa pekan bergabung dengan tim, bisa dibayangkan bila ia semakin padu dengan Lukaku dan yang lain. Sangar! Begitulah pendapat saya. 

Selama pertandingan, Lukaku sangat dimanjakan Sanchez. Hanya saja masih belum beruntung saja mengubah skor. Padahal Lukaku sudah berhasil mencetak gol yang sayangnya dianulir karena ada pelanggaran.

Tim memang harus mengakui keunggulan tuan rumah yang begitu baik bertahan. Gol indah Matt Ritchie di menit 65 menghancurkan pertahanan yang digalang duet Smalling dan Jones. 

Saya tidak tahu lagi bicara apa bila melihat permainan yang sangat baik namun hasilnya di luar perkiraan. Untuk menyalahkan beberapa pemain memang mudah. Biarlah itu disampaikan bos langsung kepada para penggemar seperti kami.

Jalannya pertandingan 



Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh