Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Ingin Terlihat Sebagai Bloger Profesional, Sebaiknya Jangan Gunakan Blogspot


[Artikel 23#, kategori tips] Saya tahu, ini hanyalah pikiran saya saja yang tidak terima dengan platform gratisan milik Google, blogspot, yang dikatakan seperti kurang percaya diri dan harus dimaklumi oleh sesama bloger yang notabene sudah punya rumah sendiri. Saya ingin berkata kepada orang tersebut, blogspot itu bagus dan profesional, tergantung cara kita mengenalkannya.

Menjadi bloger di era sekarang sangat mengejutkan. Bahkan sekelas jurnalis pun ikut nimbrung diantara hiruk pikuknya generasi milenials yang mencoba peruntungan di dunia maya, seperti blogger dan paling tren saat ini adalah Youtuber dan Selebgram.

Tidak ada yang salah dengan perpindahan profesi bagi mereka yang menganggap ngeblog adalah sekedar meluangkan waktu dan hobi. Bagaimana dengan sebagian bloger yang menganggap ngeblog adalah pekerjaan utama, apakah ia lantas bisa pindah juga menjadi jurnalis resmi yang memiliki id card? 

Tidak-tidak. Saya tidak ingin menjadi jurnalis saat ini. Selain kualifikasi yang tidak memenuhi syarat, saya sudah terlanjur serius membangun diri menjadi bloger dari sekedar hobi menjadi money. *Jangan mikir negatif ketika bicara uang, saya masih punya hati yang lapang.

Tertarik menjadi bloger serius dan profesional, cobalah berinvestasi 

Sekali lagi, menjadi bloger kekuatan utamanya ada pada tulisan yang menyuguhkan sudut pandang personal di dalamnya. Maka tulisan baku dan kaku, kadang membuat saya tahu bahwa dia hanya sekedar mengaku.

Ketika kamu mulai tertarik dalam dunia blogging tanah air, meski saya lihat sepertinya tidak akan, saran saya sebaiknya kamu berinvestasi sebelum benar-benar membangun rumahmu sendiri (web/blog).

Beli domain atas nama kamu sendiri dan beli hosting yang gunanya tempat kamu menyimpan file-file nantinya. Kesemuanya akan membuat kamu menjadi lebih profesional daripada seorang bloger seperti saya yang hanya menggunakan platform gratisan.

Menggunakan nama domain, seperti com hingga id, levelmu dalam hal penyebutan bloger setidaknya membuat kamu bangga karena berada di level atas.

Selain rasa bangga yang membuatmu semakin percaya diri, dengan domain sendiri, kamu punya sesuatu yang bisa dikatakan dapat dipercaya atau kredible. Beberapa waktu sekarang, berita bohong menjadi pembicaraan banyak orang. Dan kadang informasi bohong yang disebarain dibuat dari platform gratisan.

...

Saya tahu, blogspot bisa dibuat menjadi domain sendiri dengan cara membeli. Bahkan, tak perlu membeli hosting. Cuma mengarahkan nama saja ke domain sendiri dan platformnya atau mesinnya masih sama, blogspot.

Saya tahu juga, pengguna blogspot ada yang juga profesional bloger meski hanya mengandalkan platform dari Google tersebut.

Tapi, yang nggak tahu juga banyak saat beberapa orang tidak percaya diri saat bicara alamat blog. Ketidaktahuan ini memang bukan salah mereka atau kita yang ingin memberi tausyah kepadanya. Biarkan saja, dan saya tahu bagaimana rasanya.

Mari bertindak secara profesional ketimbang bicara yang tidak rasional. Mari menghasilkan karya ketimbang banyak bicara.

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh

Berkenalan dengan Istilah Cinephile