Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau
Dapatkan link
Facebook
Twitter
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
Review Film One Week Friends
Dapatkan link
Facebook
Twitter
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
Film ini punya cerita bagus meski bagian akhirnya bukan seperti yang saya harapkan. Dari total durasi 2 jam diputar, film ini memberi pesan tentang seberapa penting arti menulis bagi kehidupan. Film ini layak saya masukkan ke blog ini, semoga kamu juga suka.
Tak banyak film Jepang yang saya masukkan dalam tulisan saya di blog, meski beberapa kali saya menontonnya. Lain cerita film garapan sutradara Shôsuke Murakami yang dirilis Februari 2017 ini.
Film tentang pertemanan
Saya menyukai film bertema anak Sekolah. Apalagi dari negara Jepang maupun Korea, mereka selalu membuat saya tertarik. Makanya saya selalu membandingkan film Indonesia yang bertema Sekolah, apakah sesuai harapan saya atau tidak.
One Week Friends hadir dengan nuansa anak Sekolah, atau bisa dibilang anak SMA. Para pemerannya sangat familiar meski saya tidak begitu ngefasn seperti film Drama Korea. Film ini juga sebenarnya adaptasi langsung dari manga series populer bernama “Isshukan Friends” oleh Matcha Hazuki yang di publikasikan pada 21 Januari 2012 hingga 22 Januari 2015 di magazine Gangan Joker.
Haruna Kawaguchi, diplot sebagai pemeran wanita utama yang memiliki penyakit setelah kecelakaan yang pernah dialaminya di waktu SMP. Penyakitnya adalah melupakan temannya setelah hari Senin. Lihat judul film ini.
Pemeran pria utama adalah Kento Yamazaki. Sama seperti pemeran wanita, keduanya sangat familiar lewat film-filmnya yang sudah saya tonton. Dan untuk alasan inilah, saya menonton film ini.
Cerita
Kali ini bukan si cowok yang so cool, yang biasanya membuat saya tertarik menonton film Jepang. Namun si cewek yang terlihat manis meski kelihatan sombong dan tidak mau berteman.
Keduanya dimulai dengan kecanggungan di sebuah perpustakaan, saat si Kento yang berperan sebagai Hase menemukan kartu perpustakaan. Ia merasa nama di kartu tersebut adalah cewek yang cantik. Dan benar saja, beberapa saat si pemilik datang dan memandang si Hase seperti cowok mesum.
Berbagai usaha dilakukan si Hase untuk dapat berteman dengan si cewek yang tak lain tak bukan adalah Hanura yang berperan sebagai Kaori.
Ketika usahanya terus menjadi sia-sia, Hase baru mengetahui tentang permasalahan yang terjadi pada Kaori yang selama ini dikenal pendiam dan tidak ingin berteman. Apakah Hase menyerah setelah tahu bahwa Kaori akan melupakan siapa saja setelah hari Senin. (Kecuali orang tuanya).
Selain perjuangan Hase menemukan cara untuk berteman dengan Kaori, sisi pertemanan dengan sahabatnya juga menarik. Sahabatnya adalah cowok yang suka tidur di kelas namun punya otak encer saat disuruh maju. Pokoknya pintar, deh.
Kembali ke Hase, saat ia belajar di kelas, ia menemukan ide setelah mendapatkan pelajaran tentang pentingnya buku catatan. Dari sana, usahanya tidak sia-sia. Hase berhasil meyakinkan Kaori untuk bertukar buku catatan yang tujuannya saat ia lupa, ia bisa kembali membaca buku catatan yang ditulis setiap hari.
Saat semua berjalan menyenangkan, konflikpun dimasukkan. Teman-teman masa lalu, satu persatu dihadirkan. Dan salah satunya merupakan cowo yang disukai Kaori. Bagian ini, saya sedikit baper. Seperti mengingatkan saya tentang berbuat baik lebih penting ketimbang memaksakan diri terlihat benar.
Harapan Hase agar Kaori bisa terus berteman ternyata kandas setelah Kaori mulai mengingat si cowok yang ia suka dan kini berada satu Sekolah. Perayaan kelulusan menjadi momentum bagaimana perasaan penonton akan dibawa. Apakah menyukai atau tidak?
Kaori semakin sering bersama Hajime yang diperankan oleh Shūhei Uesugi, teman prianya sewaktu SMP dulu. Hase harus menerima nasib sebagai cowo seperti awal semula film ini dimulai, alias tidak dikenal.
Bagian akhir ditutup dengan Kaori yang akhirnya menyadari siapa Hase yang ia lupakan lewat sebuah buku tebal dengan gambar yang memiliki cerita saat halamannya dibuka secara cepat.
Dan inilah bagian yang saya tidak suka ketika mereka akhirnya bersatu. Itu bukan cinta, tapi hanya sebuah pertemanan yang diucapkan sebelum lagu soundtrack film One Week Friends menutup film ini.
Manfaat menulis
Dari berbagai hal yang saya sukai dari film ini, yang paling menarik adalah bagian menulis buku catatan atau diary. Menulis itu menyembuhkan. Saat seseorang seperti Kaori bermasalah pada memori otaknya dan membuatnya lupa, menulis menjadi alat efektif untuk mengingat kembali.
Ada sentuhan emosial saat kita mengingatnya meski hanya sebuah tulisan. Maka tak heran, dalam penyembuhan, terapi menulis itu sangat penting rupanya.
Sumber gambar : Gambar 1 (drakorindonesia.com) dan gambar 2 (seikawa.net)
...
Film ini mengingatkan saya pada jaman Sekolah dan saya menyadari, tidak punya kisah sebagus ini. Sebagai pria, sosok Hase yang membiarkan Kaori bersama teman cowok dari masa lalunya dan tidak menganggu merupakan bagian yang saya suka. Itulah saya, pasti juga akan membiarkan wanita yang disuka bahagia dengan pilihan mereka.
Dan ketika ikhlas membiarkan mereka bersama, saya sebenarnya tidak berharap bahwa si wanita akan datang menemui saya karena merasa gimana. Saya akan suka, saat wanita itu datang dengan sendirinya dan mengetahui betapa pentingnya saya buatnya.
Begitulah film ini memberi kesan kepada saya selain ceritanya yang memang sangat bagus. Kadang, sesekali melihat wanita mengejar pria itu menyenangkan setelah si pria melakukan banyak hal kepadanya.
[ Artikel 31#, kategori drama Korea ] Bagaimana rasanya saat orang biasa dipilih menjadi penguasa karena wajah semata. Wajah yang mirip, yang diharap mampu melindungi si Raja dari hausnya kekuasaan di lingkungan sekitarnya. Dan sebagai penonton, kamu tahu rahasia dari Raja palsu tersebut yang ternyata memiliki kekuatan yang sesuai perkiraanmu. Drama Korea ini berlatar kerajaan. Saya sangat suka dengan tema seperti ini. Karena diangkat dalam serial atau drama, film dengan banyak episode , membuat beberapa episode terkadang jatuh dari harapan. Ya, saya berharap itu begini dan ini begitu. Tapi mau gimana lagi. Yang pasti, jika diambil jadi satu seluruh drama dengan 16 episode ini sungguh rekomendasi. Sangat baik untuk dinilai dari sisi rating. Banyak kejutan Raja sebenarnya adalah seorang yang berkebalikan dengan pemerannya yang menggantikan dirinya memimpin. Ia tampak jahat, keras, tidak peduli, punya wibawa dan harga diri tinggi. Pokoknya Raja yang sulit diatasi. Pemeran
[Artikel 17#, kategori Tips] Saya sudah menghitung kira-kira berapa kuota yang dihabiskan untuk menonton siaran langsung sepakbola via streaming. Tentu Anda sekarang bisa mengukur biaya untuk menghabiskan kuota apabila tim kesayangan Anda akan bertanding hari ini.
Begini rasanya ketika mertua datang ke rumah, nggak enakan. Padahal, cuma menjenguk cucu kesayangan. Tapi rasa malas yang biasa dirasakan sebelum nikah, berubah rasa risih. Serba salah, pokoknya.
[ Artikel 15#, kategori Bollywood ] Melihat secara keseluruhan film ini, seperti mengulang apa yang dikatakan Marshanda (artis) tentang pria yang ingin mendekatinya jangan minder dulu karena status selebnya. Buat nyaman wanita dulu, tipsnya. Tapi kalau ditinggal nikah, gimana? Sudah cinta mati lagi. Akhirnya website penyedia film download menghadirkan film Half Girlfriend yang sudah ditunggu-tunggu filmnya yang selama ini hanya bisa menonton trailernya di Youtube. Film yang rilis tanggal 19 Mei 2017 ini punya cerita bagus yang dikemas dengan genre drama romantis. Saya malah baru tahu bahwa film ini diangkat dari novel berjudul sama karya Chetan Bhagat. Selama ini saya kira cuma film Indonesia yang keseringan ngangkat film dari Novel atau film luar yang bercerita tentang biografi. Alur maju mundur Apa hubungannya dengan Marshanda di paragraf pertama sebelumnya dengan film ini? Cerita yang diangkat ini menggambarkan hal tersebut, dimana seorang pria yang jatuh cint
[ Artikel 3#, kategori drama China ] Meski tidak banyak mengulas drama China, branding tentang film drama Kolosal rasanya ada pada negara yang berpenduduk terbesar di dunia ini. Awal tahun sebagai pembuka, drama China ini jadi tontonan perdana saya. Semenarik apa film ini? Drama ini memang baru. Dari situs viki.com, film ini rilis tanggal 8 Januari 2019 dan rencananya sampai 7 Maret 2019. Masih di situs yang sama, ratinya juga nggak main-main, yakni 9,5. Drama ini juga dikenal dengan judul Legend of Hua Buqi atau Legend of Huo Buo. Meski tak seperti drama Korea yang pemainnya sangat familiar, para pemain drama China juga sebenarnya sangat menarik. Butuh banyak referensi memang biar bisa seperti drakor agar hapal. Dua pemain utamanya dalam drama ini adalah Ariel Lin, berperan gadis pengemis di awal-awal episode. Ternyata umurnya 36 tahun, bos. Kebalikan dari pemain perempuan, pemain pria utamanya, Zhang Bin Bin, berumur 26 tahun. Beda 10 tahun. Ia berperan sebagai
Komentar
Posting Komentar