Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau
Dapatkan link
Facebook
Twitter
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
Gifted, Film Seorang Pria yang Mengasuh Anak Jenius
Dapatkan link
Facebook
Twitter
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
Atas rekomendasi teman, saya akhirnya menonton film Gifted yang rilis 12 April 2017. Awalnya saya tertarik dengan cerita teman tentang seorang anak perempuan yang memiliki kecerdasan alias jenius. Bahkan kecerdasannya ini membuatnya ia duduk dibangku kuliah meski umurnya bisa dibilang masih cocok buat anak Sekolah Dasar. Apakah kamu juga penasaran?
Film berdurasi 1 jam 41 menit ini menjadikan Chris Evans sebagai tokoh utama yang notabene merupakan aktor di film Captain America sebagai paman dari si anak perempuan jenius. Awalnya saya tidak memperhatikan dan fokus pada cerita yang saya pikir itu bagus dan membuat rasa penasaran.
Cerita film
Lupakan dulu Chris Evan sebagai aktor besar yang hadir di sini. Tapi mari melihat jalannya cerita bagaimana si anak perempuan yang diperankan oleh Mckenna Grace bisa jadi jenius, terutama dibidang matematika.
Ia mulai belajar, mungkin menurut saya itu TK, dan berteman dengan anak-anak seumurannya. Namun masalah muncul ketika ia merasa lebih baik dan gurunya tak mampu menghadapi bakat yang ada pada si jenius.
Kecerdasan si anak rupanya turunan dari si Ibu dan merupakan salah satu ahli dibidang matematika. Ya, saya anggap ini wajar kalau begitu. Gen yang sempurna untuk seorang anak, bukan?
Masalah lain ikut datang yang kali ini dari neneknya, atau ibu dari Chris Evan (Frank Adler) yang dibintangi oleh Lindsay Duncan. Perempuan ini super kaya dan punya segalanya. Entah mengapa ia malah tidak bersama anaknya yaitu Frank.
Dibalut dengan drama, film ini bukan saja memberikan detail seberapa pintar si anak tapi juga konflik yang dibuat dengan permasalahan hak asuh yang berakhir di persidangan.
Si Paman dan si Nenek kalah. Namun kekalahan itu begitu menyakitkan si Paman yang baru tahu bahwa si Nenek tetap terlibat saat si anak pintar diberikan pada orang tua asuh.
Selain ketiga tokoh di atas, ada juga aktris Jenny Slate yang berperan sebagai guru di sekolah si anak perempuan. Meski tidak begitu banyak tampil, ia termasuk pemeran utama dan malah menjadi cerita dengan bumbu asmara bersama si paman.
Trailer film Gifted
Gambar : Google
...
Pada akhirnya, film ini berakhir bahagia dengan meninggalkan kesan bagus. Si anak perempuan tetap bertahan pada umur yang masih muda dan melanjutkan pendidikan di bangku kuliah. Meski begitu, peran pamannya yang tetap disisinya memberikan ruang untuk tetap bermain dengan anak seumurannya.
Kesimpulannya adalah cerita film ini pada bagaimana anak jenius ini tinggal. Ketika bakat yang mulai tercium si nenek, ia sangat diinginkan. Padahal si nenek selama ini tidak bersamanya.
Si Paman yang berpikir hanya ingin menjaganya agak terlambat menyadari bahwa ini bukan soal menjaga amanah dari kakaknya yang menjadi ibu si anak telah meninggal. Ini adalah tanggung jawab buatnya saat ini sebagai paman untuk membesarkannya.
Chris harus mengerti bahwa kepercayaan si anak perempuan dan keterlibatan emosinya tidak harus terjadi dan ia harus menjaganya. Mungkin sebagai ayah yang menyayangi putrinya.
Film yang bisa saya rekomendasikan untuk ditonton pekan ini, baik bersama keluarga maupun pasangan. Termasuk mengajak anak-anak.
[ Ini adalah artikel ke-10 kategori Cinta ] Saya menaruh postingan ini dari pengalaman saya sendiri, jadi tidak semua pria memiliki sifat sama seperti saya. Beberapa hal mengenai wanita yang dapat membuatnya sedih maupun tersenyum, terkadang pria menyukainya. Tapi kadang pula, pria dianggap baperan. Wajar saja sih.
[Artikel 17#, kategori Tips] Saya sudah menghitung kira-kira berapa kuota yang dihabiskan untuk menonton siaran langsung sepakbola via streaming. Tentu Anda sekarang bisa mengukur biaya untuk menghabiskan kuota apabila tim kesayangan Anda akan bertanding hari ini.
Begini rasanya ketika mertua datang ke rumah, nggak enakan. Padahal, cuma menjenguk cucu kesayangan. Tapi rasa malas yang biasa dirasakan sebelum nikah, berubah rasa risih. Serba salah, pokoknya.
Pernah merasakan manisnya dikejar gebetan yang tak menghiraukan bagaimana sakitnya setelah putus suatu hari nanti. Dan akhirnya mereka menjadi pasangan yang selalu setia, pandai mendengar, selalu memberi motivasi untuk saling menguatkan dan menceritakan hal-hal kecil yang tak pernah mereka ceritakan kepada orang lain. Kini setelah putus, jangan berharap cerita manis diawal akan sama. Perlu diketahui terlebih dahulu, sifat buruk ini bukan berarti semua pria diumur 29 tahun akan sama. Ini sebuah judul yang menarik dan penulisnya saja yang mengalami. So, baca saja ceritanya. Kamu seperti kekanak-kanakan, deh. Kenapa tiap punya mantan, hobinya ngajakin balikan. Tiba-tiba saja kalimat tersebut terlontar dalam sebuah pesan singkat yang terkirim buat saya yang memang berusaha berkomunikasi dengan mantan. Seperti kena serangan jantung tiba-tiba. Dan saya membencinya, marah dan kesal. Marahnya kepada momen yang waktu ia sampaikan. Saya memang bermaksud berbaikan dengan mantan t
Saya senang berada diantara mereka. Ramai dan ramai. Mereka datang dengan berbagai latar belakang. Bahkan, hanya saya saja pengangguran kelas bawah yang hanya mengandalkan kemampuan menulis. Sungguh, saya ingin bercerita tentang mereka. Dan mereka menyebutnya Tim Hore..
Komentar
Posting Komentar