Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Melihat Ekosistem Android di Semarang


[Artikel 39#, kategori aktivitas] Ini pertama kalinya saya berkunjung ke Semarang Kreatif Digital atau SDK malam hari. Kalau bukan karna ada kenalan, mungkin saya tidak kesini. Lebih dari itu, saya menemukan hal menarik. Ekosistem para programer Android di kota Semarang.

Rabu malam (12/4), saya bertandang ke SDK yang berada di jalan Mpu Tantular, satu kawasan dengan Kota Lama. Di sini sedang ada acara Indonesia Android Kejar, semacam pelatihan atau workshop gitu. Semarang sendiri merupakan kota ke-4 dari total 10 kota edisi kali ini.

Rencananya acara ini saya akan review di blog dotsemarang. Jadi mohon maaf kalau kamu baca artikel ini tidak akan dapat banyak seperti apa program Kejar ini di sini.

Keluar malam, kalau menarik saya pasti datang

Lagi, saya harus keluar dari zona nyaman saya pada malam hari. Rutinitas tidur di bawah jam 8 malam yang beberapa tahun belakangan dilakukan terpaksa saya gagalkan untuk hari ini.

Saya tahu bakal mengantuk untuk hadir di sini nantinya. Tapi karena saya ingin menghargai teman yang saya kenal waktu acara di Bali kemarin (2016), saya usahakan datang. Selain ingin menyambung tali silaturahmi, saya juga ingin tahu seperti apa acara yang didatangi teman saya ini ke kota Semarang.

Butuh waktu kurang dari 30 menit naik sepeda dari rumah ke lokasi. Saya juga mengakali rasa kantuk dengan beberapa permen kopi yang sudah saya siapkan. Ya, kadang kita harus berkorban sedikit untuk hal-hal menarik dan besar seperti ini. Tapi tetap menyenangkan.

Ekosistem Android di Semarang

Nama teman saya ini adalah Riswan. Saya taunya dia aktif di bidang teknologi, dan ngakunya juga bloger haha... Dia datang ke Semarang bersama rekan yang lain. Duh lupa namanya.


Hadirnya mereka dalam sebuah acara di sini tentu memberi saya inspirasi. Ternyata ekosistem Android, terutama para programernya punya potensi besar. Bahkan yang hadir ada pelajar yang duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama atau SMP.

Saya jadi ingat beberapa tahun sebelumnya saat menyambangi acara yang berhubungan dengan komunitas Andorid Semarang. Waktu itu juga mereka turut dihadiri beberapa orang dari XL. Entah bagaimana kabar komunitas ini sekarang, mengingat saya jarang ikutan lagi dan menemukan acara mereka di media sosial.


Foto kebersamaan ini merupakan endding dari acara mereka hari ini di SDK. Yang menarik dari latar belakang pendidikan yang kebanyakan mahasiswa ini adalah hadirnya para programer dari Pondok Pesantren. Selain pelajar SMP tadi, ada juga guru yang menjadi peserta.

Dan turut hadir juga 2 orang perempuan yang juga berstatus mahasiswi. Memang sangat sulit menemukan programer perempuan. Setidaknya hadirnya kedua perempuan ini memberi warna tersendiri di sini.

...

Acara berakhir hingga pukul 10 malam. Nggak kebayang gimana rasanya pulang jam segini dengan bersepeda. Lumayan takut juga, tapi bismillah saja.

Terima kasih untuk Riswan dan rekannya yang memperbolehkan saya hadir di acara ini. Mohon maaf tidak bisa menjamu dan mentraktir dengan baik sebagai tuan rumah di kota sendiri.

Sampai ketemu di pertemuan-pertemuan berikutnya.

Salam

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun