Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau
Dapatkan link
Facebook
Twitter
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
Jangan Biarkan Temanmu Menunggu
Dapatkan link
Facebook
Twitter
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
[Artikel 38#, kategori Motivasi] Di tempat yang sama, kembali saya sedang menunggu seseorang. Kali ini bukan wanita, tapi pria. Saya sudah janjian mau kopi darat di tempat ini. Ada sekitar 3 orang yang saya ajak kopdar 2 bulan terakhir di sini. Bertemu, silaturahmi dan bercerita kabar hari ini, selalu menyenangkan.
Rabu siang (8/3), saya sudah bergegas ke luar rumah di tengah terik siang bolong sebelum jam 12 siang. Masih dengan sepeda tentunya, tak perlu khawatir, saya sudah biasa.
Kopdar kali ini tidak punya tujuan tertentu seperti sebelumnya. Saya jadi ingat dengan pria yang umurnya beberapa tahun di bawah saya yang kopi daratnya di salah satu hotel yang berada di tengah kota. Kami berbicara tentang dunia blogging waktu itu. Ternyata dunia kami berbeda.
Sebelumnya, saya juga kopi darat dengan seorang perempuan di tempat yang sama. Itu bukan hotel, tapi di dalamnya ada gerai Tea House Tong Tji. Salah satu tempat asyik buat nongkrong di Semarang.
Saya suka datang lebih awal dan saya berharap komitmen ini bisa berjalan mulus. Maka jangan heran, saya pasti ada duluan setiap kopdar.
Menunggu itu tidak menyenangkan
Kopi darat terakhir saya ini ternyata gagal. Saya tidak ingin menyalahkan siapa-siapa. Siapa tahu, memang orangnya lagi sibuk dan lupa ngabarin. Meski membuang waktu saya, tapi saya coba terima dengan akal sehat.
Saya ingin mengambil hikmah dari kejadian ini, termasuk 2 orang yang kopi darat dengan saya sebelumnya. Menunggu itu tidak menyenangkan dari waktu yang sudah ditentukan.
Meski pada akhirnya menggunakan ilmu sabar dan percaya, tetap saja, membuat orang lain menunggu itu gak bagus dan gak baik. Itu pendapat saya.
Saat menunggu, saya selalu gugup. Apakah tamu kehormatan yang saya undang akan datang? Saya sudah menyiapkan beberapa kata-kata untuk menyambutnya. Karena tempatnya sangat ramah dikantong, saya akan membiarkan memilih menu lebih cepat.
Saat menunggu, saya juga merasa cemas. Apakah yang saya lakuin ini benar atau tidak? Karena waktu buat saya sangat berharga. Dan kebenaran juga beberapa jam sesudahnya nanti akan ada acara selanjutnya. Sangat terbatas dan semoga pertemuan kita bisa maksimal.
...
Lewat postingan ini, saya ingin kasih semangat buat orang-orang yang sudah berjanji ingin bertemu atau kopdar. Hargai apa yang sudah dibuat dan disepakati. Kalau memang sulit, kasih kabar.
Tentang kopdar saya dengan yang lain yang belum terlaksana awal tahun 2017 ini, saya ingin bertemu dengan momentum yang bagus. Semisal sudah beberapa tahun tidak bertemu atau saya ada kepentingan, termasuk kalian juga.
[ Artikel 31#, kategori drama Korea ] Bagaimana rasanya saat orang biasa dipilih menjadi penguasa karena wajah semata. Wajah yang mirip, yang diharap mampu melindungi si Raja dari hausnya kekuasaan di lingkungan sekitarnya. Dan sebagai penonton, kamu tahu rahasia dari Raja palsu tersebut yang ternyata memiliki kekuatan yang sesuai perkiraanmu. Drama Korea ini berlatar kerajaan. Saya sangat suka dengan tema seperti ini. Karena diangkat dalam serial atau drama, film dengan banyak episode , membuat beberapa episode terkadang jatuh dari harapan. Ya, saya berharap itu begini dan ini begitu. Tapi mau gimana lagi. Yang pasti, jika diambil jadi satu seluruh drama dengan 16 episode ini sungguh rekomendasi. Sangat baik untuk dinilai dari sisi rating. Banyak kejutan Raja sebenarnya adalah seorang yang berkebalikan dengan pemerannya yang menggantikan dirinya memimpin. Ia tampak jahat, keras, tidak peduli, punya wibawa dan harga diri tinggi. Pokoknya Raja yang sulit diatasi. Pemeran
[Artikel 17#, kategori Tips] Saya sudah menghitung kira-kira berapa kuota yang dihabiskan untuk menonton siaran langsung sepakbola via streaming. Tentu Anda sekarang bisa mengukur biaya untuk menghabiskan kuota apabila tim kesayangan Anda akan bertanding hari ini.
Begini rasanya ketika mertua datang ke rumah, nggak enakan. Padahal, cuma menjenguk cucu kesayangan. Tapi rasa malas yang biasa dirasakan sebelum nikah, berubah rasa risih. Serba salah, pokoknya.
[ Artikel 15#, kategori Bollywood ] Melihat secara keseluruhan film ini, seperti mengulang apa yang dikatakan Marshanda (artis) tentang pria yang ingin mendekatinya jangan minder dulu karena status selebnya. Buat nyaman wanita dulu, tipsnya. Tapi kalau ditinggal nikah, gimana? Sudah cinta mati lagi. Akhirnya website penyedia film download menghadirkan film Half Girlfriend yang sudah ditunggu-tunggu filmnya yang selama ini hanya bisa menonton trailernya di Youtube. Film yang rilis tanggal 19 Mei 2017 ini punya cerita bagus yang dikemas dengan genre drama romantis. Saya malah baru tahu bahwa film ini diangkat dari novel berjudul sama karya Chetan Bhagat. Selama ini saya kira cuma film Indonesia yang keseringan ngangkat film dari Novel atau film luar yang bercerita tentang biografi. Alur maju mundur Apa hubungannya dengan Marshanda di paragraf pertama sebelumnya dengan film ini? Cerita yang diangkat ini menggambarkan hal tersebut, dimana seorang pria yang jatuh cint
[ Artikel 15#, kategori Jogja ] Saya pikir masih sempat bermain futsal Selasa malamnya. Tapi, malah sudah harus pergi lagi ke Jogja. Padahal rencana pulang dari bandara Jogja hari Kamis (25/4), eh malah liburan dulu. Maafkan saya rekan-rekan futsal saya. Selasa menjelang siang (23/4), akhirnya kami akan kembali ke Jogja. Pemilik rumah yang datang sejak akhir bulan Maret harus sudah kembali ke Kota Samarinda melalui bandara Jogja. Kenapa harus selalu pergi lewat Jogja? Itu karena penerbangan pesawat dari Jogja bisa langsung ke Kota Samarinda. Sedangkan jika dari Kota Semarang, maka masih harus tiba di Kota Balikpapan. Sedangkan jarak Samarinda dan Balikpapan jika tanpa tol waktu tempuhnya bisa 2 jam lebih. 3 hari 2 malam Kali ini tidak menginap di apartemen seperti biasanya. Melainkan menginap di salah satu hotel. Yang ikut ngantar kali ini ada si menantu dan cucu kesayangan pemilik rumah. Jadinya, hotel menjadi alternatif terbaik untuk kali ini. Dulu ketika harus pergi ke Jogja, mun
jadi blogger itu uang nya asal dari mana aja bang ?
BalasHapusHalo Danar,
HapusUangnya bisa dari review produk, liputan acara, tulisan berbayar, promosi di media sosial dan lomba blog.
*masih banyak lagi, dan yang saya tulis ini merupakan pengalaman saya saja