Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Darurat Bloger Laki di Semarang?


[Ini adalah artikel ke-63 kategori Blogger] Minggu awal Oktober, saya berkumpul dengan teman-teman bloger Semarang. Acara kopdar seperti biasa yang dilakukan rutin tiap bulan. Kali ini saya punya keresahan sendiri tentang diri saya yang identik dengan kaum hawa.

Jujur, kumpul begini selalu mengingatkan saya saat sekolah dulu. Baik SMP maupun SMA. Persoalannya bukan pada saya, tapi sudut pandang para pria yang menganggap saat 1 orang pria berkumpul dengan banyak wanita, pria tersebut dikaitkan dengan sesuatu yang negatif.

Memang itu cuma pikiran saya saja, tapi faktanya memang begitu saat dulu terjadi. Bisa ketebakkan, disatu sisi ada yang berharap dapat menjadi pria hebat dengan dikelilingi banyak wanita. Namun disatu sisi lain, ada keanehan dengan gerakan pria yang berkumpul bersama banyak wanita. Ih, jarinya kok lentik. Nah...lho. Apa gue bilang! *Ups... keceplosan bahasa gaul.

Grup WA

Dasarnya saya yang selalu mengumpulkan orang-orang yang memiliki kesamaan, maka lepasnya dotsemarang tidak lantas membuat saya kapok untuk membuat sesuatu yang kurang lebih sama.

Ibaratnya membuat produk, satu gagal maka dicoba dengan produk lain tapi dengan kemasan berbeda. Begitulah saya saat ini yang tak ingin terlihat tapi tetap membuat.


Grup WA yang saya buat memang bukan untuk tujuan membangun komunitas, tapi lebih soal wadah yang diharapkan menampung orang-orang yang punya minat dan semangat. Dari grup ini, ternyata isinya memang kebanyakan perempuan. Dan saya, adalah admin di sana yang punya akses khusus untuk menambah atau mengurangi.

Ini kesalahan saya yang memasukkan banyak bloger perempuan di sana. Tapi kalau dipikir kemana bloger lakinya, itu masalahnya.

Saya nggak suka orang yang nggak konsisten. Itu saja. Dan kebanyakan sekarang teman-teman bloger laki yang saya kenal ada yang tidak aktif di socmed dan ada yang aktif tapi jarang ngeblog.

Apakah Semarang darurat bloger laki?

Bercanda kok, banyak bloger lakinya sebenarnya. Hanya saja generasi yang ingin saya masukan sepertinya sudah habis. Bloger laki sudah pasti punya perkumpulannya sendiri, dan bahkan bertahun-tahun.

Mungkin saya saja yang berhasil bertahan diantara reruntuhan yang dulu saya bangun. Ada juga sebenarnya mantan-mantan dotsemarang yang masih ada di Semarang. Mungkin mereka kembali ke komunitas yang dulu pernah gabung pertama kali.

...

Membawa nama Semarang sebenarnya tidak pantas buat postingan ini. Hanya saja itu menarik dari sudut pandang saya dan yang terjadi saat pada saya. Buah pemikiran yang seharusnya memang dikeluarkan agar tidak menjadi penyakit.

Saya berharap kopdar selanjutnya ada bloger laki lebih banyak. Namun saya harus beritahukan terlebih dahulu di awal ketika besok akan diadakan kopdar lagi. 

Kopdar dengan mereka (bloger perempuan) buat Anda (pria) akan terlihat bangga tapi juga buat Anda seperti tiang yang berdiri dan diam, mendengarkan mereka bercerita panjang lebar. Haha...

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun

I Will Never Let You Go, Drama China Kolosal Tentang Putri Pengemis dan Pangeran Bertopeng