Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Tantangan Blogger di Sebuah Acara


Saya tidak menyadari bahwa hambatan terbesar saya duduk di sini (acara) ternyata jaringan internetnya bermasalah. Padahal segala persiapan sudah saya persiapkan dengan baik. Begini deh kalau maksa jadi blogger.

Tanpa sadar saya mendapati konten saya setahun lalu, tahun 2015, yang judulnya 'Tantangan Blogger : Menciptakan Konten yang Tidak Ada'. Tulisannya tepat ditulis bulan Juni juga. 

Apa hubungannya? Hanya sebuah kalimat pembuka yang menarik untuk dibaca dan Anda akan terjebak dalam postingan tersebut. Haha... Ah, lupakan. 

Blogger suka live tweet

Tren blogger saat ini bila hadir di event atau acara, mereka akan berkicau meski tanpa komando. Termasuk saya mungkin yang hadir di acara NextDev di Auditorium Imam Bardjo, Undip Peleburan.

Saya pikir karena acaranya juga memang keren, patutlah saya bagi. Segala hal yang berhubungan dengan media sosial tentu sudah saya antisipasi seperti membawa powerbank. Takut aja habis di jalan, apalagi ada event selanjutnya.

Media sosial tentu akan berhubungan dengan smartphone dan koneksi. Makanya di era teknologi sekarang, yang mengaku blogger, bukan sekedar pemilik, harus juga mempunyai akun twitter. Alasannya sudah saya posting di sini.

Namun bencana itu datang saat koneksi dalam gedung bermasalah. Apakah ini sabotase operator sebelah mengingat acaranya ini adalah acara mereka. Entahlah mengapa saya jauh mikirnya kesana bila mengingat tempat ini berada di tengah kota.

Solusi

Tantangan blogger di sebuah acara salah satunya adalah jaringan atau koneksi Internet yang bermasalah. Makanya, alasan memiliki lebih dari 1 gadget itu juga penting. Biar dapat digunakan salah satunya bila kejadiannya begini.

Tapi ternyata masalah saya benar-benar komplit. Dua operator saya bermasalah semua untuk digunakan. Dan mau tidak mau, karena saya menggunakan 3 operator dan operator ini adalah yang buat acara, akhirnya digunakan juga. Untungnya aktif dan masih ada pulsa.

Benar-benar apes memang. Operator andalan tidak berguna di sini. Apalagi operator cadangan yang katanya sudah digunakan banyak kota. 


Masalah

Bagaimana dengan akses wifi? Waktu itu memang banyak wifi yang dapat digunakan. Namun hanya 1 yang konek (ya iyalah). Dan jaringan tersebut meski konek, aktivitas internet tetap saja loading.

Karena operator bermasalah, saat menggunakan lebih dari 1 gadget juga harus tahu masalahnya. Apalagi yang hidup pas-pasan seperti saya untuk koneksi. Punya lebih 1 gadget dan 3 operator mau tidak mau harus punya pulsa dan kuota lebih tiap bulan.

Soal kuota masih bisa diatasi semisal tidak digunakan asal, pulsanya ada. Jadi saat bermasalah dengan 1 operator, gunain aja operator satunya lagi dengan hanya membeli kuota harian. Masalah beres seharusnya.

...

Memang benar, tidak semua blogger mau live tweet di sebuah acara. Beberapa orang disekitar saya mengatakan demikian. Selain karena tidak aktif di twitter, kadang juga masalah koneksi jadi persoalan. Meski itu hanya alasan.

Banyak faktor yang dialami blogger sebenarnya saat di sebuah acara. Meski begitu, seorang blogger yang mengikuti tren saat ini tentu harus mampu menjawab segala tantangan yang datang kepadanya.

Ingat, siapa pun yang menaruh tulisan di blog, maka ia disebut blogger. Lalu, seberapa spesial Anda saat disebut blogger tanpa perlu Anda menyanggah bahwa saya bukan seleb blog?

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh