Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Kebanjiran Event Produk Akhir Bulan di Semarang


Dua merek ternama, Asus dan Oppo, menyambangi kota Semarang pekan ini. Waktunya pun berselisih satu hari. Acara mereka lebih identik dengan pengenalan produk paling barunya. Apa yang bisa dilihat dari kegiatan ini?

Tengah pekan ini menjadi pengalaman menarik buat saya dan beberapa blogger Semarang. Buat Asus, ini adalah pertama kali mereka datang ke sini dalam artian roadshow produk. Sedangkan Oppo, mereka sudah ketiga kalinya.

Sama-sama pamer produk

Keduanya membawa produk terbarunya. Mereka mempromosikan dengan berbagai cara tapi tetap sama, yaitu persentasi dihadapan audience. Layaknya sebuah ruangan rapat, mereka melakukannya guna menarik perhatian. Buat blogger, tentu ini santapan hidangan yang menarik untuk menambah konten.


Beda cara

Sebagai pemain baru di kota Semarang, Asus dalam hal roadshownya bertemu dengan blogger dan jurnalis masih terlihat kaku. Anggap saja seminar mahasiswa dan acara-acara lainnya. Blogger yang diundang juga masih sedikit, dan rata-rata adalah blogger yang diundang waktu ke Jakarta kemarin. Termasuk jurnalis sepertinya.

Pengalaman Oppo ketiga kalinya tentu membawa sesuatu yang berbeda. Apalagi formasi yang dibawa, 2 orang Oppo yang paling sibuk buat acara seperti gathering ini. Bukan hanya blogger yang dapat tempat disini, mereka memang khusus membuat acara buat para pengguna Oppo. Jadi, keberadaaan mereka sudah benar-benar cair saat acara dimulai.

Kopdar blogger

Ketika saya mewadahi kopdar blogger tiap bulan, maka yang datang bisa dihitung dan hanya orang disekitar. Berbeda dengan acara yang dibuat brand atau perusahaan, termasuk lembaga pemerintahan yang semuanya dari pusat, mereka akan datang lebih banyak. Apalagi trend emak-emak blogger yang selalu membuat meja terisi penuh.

Dari acara ini tentu ini menjadi sebuah ajang kopi darat blogger dengan skala yang lebih besar. Tidak peduli jamnya jam berapa, tidak peduli sesibuk apa, dan tidak peduli sejauh apa mereka tinggal, untuk acara ini dipastikan selalu siap hadir.

Setidaknya untuk saya sendiri ini adalah untung. Karena kalau tidak ada ini, maka kita tidak pernah kopdar bertemu dengan yang lain. Blogger-blogger yang lama pasti tidak akan membuat acara karena mereka sibuk dengan pekerjaan dan keluarganya. Saya beruntung pokoknya.

Jam terbang

Ketika datang dalam sebuah acara, saya kadang merasa malu juga. Baru masuk sudah disorakin sebagai blogger yang paling sering ikutan. Bukan itu yang ingin saya bahas, tapi tentang jam terbang (pengalaman) bagi blogger yang jarang ikutan acara seperti ini.

Memang datang kesini tidak menguntungkan dari sisi materi, tapi tiap mendegar semangat blogger baru yang ingin ikutan, saya selalu bersemangat. Mereka kadang iri dibalik senyuman sumringahnya, kadang juga antusias meski saya katakan itu acara cuma gitu-gitu aja.

Memberi mereka jam terbang tentu bukan sekedar menambah pengalaman buat mereka. Dari sana, nama mereka akan mulai diperhitungkan. Dikenal baik oleh sesama blogger yang tinggal satu kota, dikenal brand, maupun dikenal orang-orang yang diundang. Silaturahmi 3 in 1 setidaknya.


"Saat Anda bertemu dengan suasana baru, acara baru dan orang baru, apakah Anda hanya diam membisu?"
...

Banyak hal seru bisa didapatkan dari kedua acara ini. Setidaknya, keberadaan blogger di kota Semarang masih diperhitungkan. Sebagai salah satu kota besar, kadang ketika tidak acara saya sedih juga. Apakah filosofi 'adem-adem ayem' juga harus menggambarkan komunitas blogger di kota ini.

Bersikap positif aja saat mereka mengundang. Kadang ada juga yang berpikir untung rugi. Kalau sudah begini, kita tahu seperti apa kekurangan yang kita miliki.

Terima kasih buat brand yang datang ke kota Semarang meski cuma memberi makan siang dan malam. Karena kalian, kita bisa kopi darat dengan sesama blogger. Sukses buat produk barunya di pasaran.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

Deserving of the Name, Drama Korea Tentang Dokter Modern dan Dokter Oriental (Akupuntur)