Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Wisata Pria


Selain film American Pie, film yang lainnya yang saya suka adalah 'Hangover'. Film bertemakan seperti ini selalu saja menarik. Apakah ada yang berminat sama seperti saya?

Ngomongin soal film Hangover yang pertama kali tayang di bioskop tahun 2009 tentu tak lepas dari pesta dan wisata para pria. Berbagai petualangan pun menjadi alur cerita dengan membawa masalah yang membuat frustasi.

Tapi, ini bukan cerita film tersebut. Hanya ingin menyamakan saja alur ceritanya, dan juga tak se-ekstrim mereka ketika mendapat masalah.

Wisata Semarang

Ngomongin tempat wisata di Semarang tak ada habisnya. Dan cerita ini sedikit berbeda dengan kunjungan ke tempat wisata yang biasa saya lakukan.

Februari kemarin, saya kedatangan anggota 'Causeway' (nama gank persahabatan dari jaman SMP). Karena identik dengan pria, tujuan wisatanya pun berbeda.

Satu tempat yang selalu diingat ketika mereka datang adalah rileksasi. Disetiap kota, panti pijat selalu ada. Dan di Semarang pun memberikan banyak alternatif untuk itu.

Panti pijat di Semarang jangan berpikir kemana-mana. Ini sekedar membuat tubuh lebih rileks, kalau ada lebihnya itu bonus biasanya. Kadang saya sangat sulit untuk menceritakan apa yang terjadi di dalam.

Puas membawa mereka bersantai dan membuat tubuh rileks, selanjutnya memberi sentuhan pada penampilan yaitu pangkas rambut. Menjamurnya Barber shop di Semarang kadang membuat dilema. Satu tempat yang jadi alternatif adalah Barber shop yang ada di daerah Erlangga.

Puas? Belum, mereka kembali saya ajak pergi ke mal. Tubuh sudah rileks, tampang sudah charming, ini waktunya membuat penampilan lebih menarik lagi. Untunglah ada pameran di Java Supermall, dimana kita dapat barang yang lumayan irit untuk memberi sentuhan pada penampilan.


Terakhir, kuliner. Karena mereka sudah terbiasa datang ke Semarang, maka rekomendasi mereka adalah tempat makan Pakne Heksa yang berada di jalan Mataram. Butuh perjuangan mendapatkan tempat duduknya yang sedikit ini. Saking larisnya pengunjung, tempat duduk jadi sesuatu yang berharga di sini.

Yang wow dari kuliner ini adalah sambelnya yang pedas dan menggigit, kami di sini hanya memesan ayam yang super wuenak (versi kami). Untuk harga memang cukup ramah di kantong terutama buat anggota Causeway.

...

Banyak hal yang sebenarnya bisa dilakukan saat berada di Semarang. Salah satunya wisata para pria yang saya ceritakan ini. Entah apakah besok-besok ada alternatif lain untuk menikmati setiap sudut kota lunpia ini.

Soal panti pijat, jangan bertanya yang tidak-tidak tentang itu kepada saya. Silahkan googling sendiri saja, di sana sudah banyak rekomendasinya. Pada akhirnya sebuah cerita adalah maknanya. Film Hangover atau apapun itu, kebersamaan dan persahabatan adalah benang merahnya.

Selamat datang di kota Semarang

Artikel lainnya :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh