Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Kebanjiran Konten Tanpa Menciptakan Konten


Facebook kini bisa menjadi perusahaan yang setiap harinya kebanjiran konten, tanpa harus menciptakan konten sedikit pun. Sesuatu yang diharapkan oleh seorang blogger tentu adalah konten. Tapi ini, ah tidak.


Tentang paragraf pertama diatas saya dapatkan inspirasinya dari majalah Marketing edisi Januari 2016. Ya, menggelitik sih mengingat tren tahun 2016 adalah konten tetap nomor 1.

Liga Blogger Indonesia Kebanjiran konten

Gara-gara kalimat tersebut, saya memikirkan Liga Blogger yang sedang berjalan saat ini. Pasti sudah tahukan? Lewat tema-temanya serta tantangannya, LBI tanpa sadar kebanjiran konten tanpa menciptakannya. Ada sih, sedikit. Tapi kurang lebih sama dengan facebook.

Konten-konten yang dibuat oleh 40 blogger, dikali 2 posting total 80 postingan, tentu membuat mesin pencari seperti google kelimpungan tiap pekannya. Apa sih ini, begitu kira-kira pikiran mereka.

Apakah ini menguntungkan bagi LBI sendiri? Bagaimana dengan bloggernya? Ah, mereka sendiri yang pasti bisa menjawabnya. Saya sih ikut-ikut saja (baca; lelah karena melihat 80 postingan tiap pekan).

Bahagia itu

Disatu sisi mungkin saya akan mengeluh karena saya memang manusia biasa. Namun disatu sisi lain saya merasa senang. Konten yang diciptakan peserta memang banyak, meski begitu setidaknya mereka punya sisi konten menarik yang ada pada blog mereka.

...

Suatu hari saya juga mau seperti facebook dari sisi iklan. Semoga saja, ada yang mau pasang iklan karena konten-konten tersebut. Harus jadi perusahaan? Semoga saja kelak.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun