Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Media Partner Itu Bukannya Gratis?



Selasa pagi, masih hujan. Ada dua versi kehidupan yang saya alami hari ini. Satu merasa sedih dan satu bahagia. Sedihnya benar-benar menutupi rasa bahagia yang tak seberapa. Tapi saya coba untuk setia dengan hati. Postingan ini terinspirasi dari seorang perempuan muda yang ingin mengajak bekerjasama dengan dotsemarang. Sungguh saya senang, tapi malah kurang respect jadinya.


Hingga menjelang menutup akhir tahun, dotsemarang masih laku keras diajak bekerjasama. Bahkan, tahun 2016 sudah siap ada yang mau ngajuin. Padahal dibanding media online dan media besar di kota Semarang, dotsemarang tidak lebih layaknya seperti anak bawang. Apalagi sekarang pakai platform gratisan dan percaya diri sebagai personal blogger. Sungguh itu kadang membuat dilema.

Tapi tak apa-apa, sesuai tujuan untuk menjadikan blogger sebagai pekerjaan. Mungkin memang jalannya. Saya hanya perlu semangat dan beristirahat untuk menjaga konsistensi.

Media Partner = gratis

Saya setuju sekali bahwa saat mengajak media online maupun media resmi (besar) untuk menjadi media partner adalah gratis. Masuk ke media mereka meski cuma sekedar simbol memang tak masalah.

Yang jadi masalah adalah saat mengajak dotsemarang yang diawal selalu mengatakan dot itu media personal alias pribadi. Punya kelebihan apa selain followers di twitter dan konten di mesin pencari.

Jadi saya tidak setuju kalau dotsemarang diajak bekerjasama diminta gratis. Saya nggak butuh diperkenalkan saat ini. Yang saya butuh, hargai kerja keras orangnya yang ada dibalik akun tersebut.

Alasan bekerjasama dengan dotsemarang tidak gratis?

Dotsemarang itu anak bawang seperti saya bilang diatas. Posisinya sudah tidak strategis. Aneh, kalau mau kerjasama acara besar sama perorangan. Padahal saya selalu merekomendasikan akun-akun kota Semarang yang punya daya jelajah lebih besar terutama dari segi followers.

Dan karena perempuan muda tersebut, tulisan ini jadi inspirasi saya buat menulis. Harapannya jelas, saat ada yang mau kerjasama lagi, saya akan sodorkan postingan ini.

Ini beberapa alasannya :

  • Menulis itu butuh kerja keras dan waktu. Menulis blog itu memang mudah, katanya. Tapi tidak juga. Blogger butuh waktu dan timing yang tepat buat menulis dengan baik. Dan mereka menggunakan perasaannya. Bila kacau, blogger tidak akan menulis.
  • Internet butuh kuota. Kadang-kadang saya hanya meminta bayarin internet bulanan saja. Hasilnya tidak pernah ada yang mau. Padahal itu gak sampai 50 ribu. Halo, saya butuh internet buat koneksi. Jangan suruh saya cari wifi karena saya terbiasa bekerja dari rumah.
  • Banyak tenaga. Lelah tak dapat dihindari, kadang butuh sesuatu yang menyegarkan. Minum kopi pakai uang, makan karena lapar pakai uang dan lainnya pun sama.
  • Menjadi Buzzer yang dibayar. Dotsemarang punya banyak pengalaman dan dibayar karena itu. Menggunakan saluran dotsemarang seperti twitter, blog, instagram hingga facebook tentu semua punya harga. Makanya saya bilang, pelajari media sosial saat ini. Karena semakin besar followersnya maka semakin mahal promosi yang harus dibayar.
  • Sebuah pekerjaan. Dotsemarang merupakan jalan saya untuk bekerja. Sudah lebih dari 3 tahun saya bersama dotsemarang, jadi saya anggap, dotsemarang adalah profesional blogger. 
  • Menghargai. Ya, setelah membaca diatas, ada satu kesimpulan yang bisa dikatakan. Tolong hargai saya yang ada dibalik dotsemarang. Itu orang, manusia maksudnya. Bukan mesin atau robot. Ia meluangkan waktu, tenaga, pengalaman dan kehilangan banyak orang yang dicintai. Jadi, jangan samakan dotsemarang dengan media yang berlembaga atau yang ada pekerjanya yang dibayar tiap bulan. 
Panjang juga. Tapi benar yang Anda katakan, itu urusan saya sebagai pemilik dotsemarang. Saya (pihak yang ingin bekerjasama) kan cuma menjalankan tugas dari atasan. Masih banyak media yang lebih besar dan kredible yang mau tanpa harus membayar.

Ya, silahkan. Semoga sukses dan berhasil, doa saya kepada Anda.

...

Media partner itu memang gratis, tapi buat media yang resmi dan punya lembaga hukum dibelakangnya. Atau media online yang punya hati nurani yang tidak seperti saya. Saya adalah penjahat (gaya film Bollywood).

Jadi saat Anda ingin bekerjasama, jangan kerjasama dengan akun personal karena orangnya berharap akan bayaran meski hanya untuk kuota Internet. Terima kasih perempuan muda. Saya berharap Anda tidak kapok dan mudah menyerah. Apalagi tugas kuliah. Anda harus bisa menaklukkan hal-hal sederhana sebelum menaklukkan dunia.

*masih hujan*

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun

I Will Never Let You Go, Drama China Kolosal Tentang Putri Pengemis dan Pangeran Bertopeng