Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Latihlah Diri Anda Seperti Cermin


Perlakukanlah orang lain seperti Anda ingin mereka memperlakukan Anda. Ini kunci latihan seperti cermin, ketika Anda tersenyum maka Anda pun akan memperoleh senyum dari orang lain, begitu pun sebaliknya.



Senin, 28 Desember 2015. Hari-hari menanti pergantian tahun. Pagi ini cuaca Semarang cerah dan tenang. Saya terus belajar konsisten dengan cara salat. Semoga saja ini benar.

Postingan 'motivasi' ini saya ambil dari majalah Marketing edisi Desember 2015. Banyak sekali inspirasinya. Bahkan saya berpikir mau membuat ebook majalah-majalah yang saya beli ini. Ketimbang rusak karena disimpan. Semoga saja saya tidak dituntut karena menyebarkan ini nantinya.

Lanjut paragraf pertama,

Selain tindakan yang 'fair', ini juga bagian dari apa yang kita peroleh dari perbuatan kita. Ketika kita bertindak curang, maka bersiap-siaplah kita akan menerima karma atas kecurangan tersebut. Dapat juga dengan cara bertanya pada diri sendiri sebelum bertindak, yaitu "Akan menjadi seperti apa perusahaan ini jika orang-orang di dalam tim kerja saya sama seperti diri saya?"

...

Saat menulis ini saya mendengarkan lagu Opick. Nggak penting, ya. Biar saja. Saya hanya bercerita. Jadi kesimpulan tentang postingan ini adalah.

Menjadi baik adalah dambaan semua orang dan bahkan, menjadi baik itu tidak mudah menurut saya. Lakukan yang terbaik pada diri sendiri terlebih dahulu. Tersenyumlah pada cermin, tertawalah, dan katakan baik-baik saja. Maka cermin itu akan memantulkan apa yang kita berikan.

Saya berharap demikian meski sebagian tak pernah berakhir bahagia. Karena hidup selalu punya gelombangnya sendiri-sendiri.

Gambar : Google

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berkenalan dengan Istilah Cinephile

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh