Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Ini Bedanya Seks Bagi Pria dan Wanita




Tulisan ini sudah cukup lama tersimpan di laptop. Mungkin lagi malas dan belum ada ide buat nulis apa pagi buta ini. Yang pasti setelah baca ini lagi, saya baru sadar tentang sesuatu.


Artikel ini diambil dari situ intisari-online.com, yang memberitahu kita tentang pengalaman seks pada pria ternyata sangat berbeda dengan pengalaman seks pada wanita.

Bedanya seks bagi pria dan wanita terletak pada pria merasakan kenikmatan seks pertama-tama sebagai pelepasan dari ketegangan seksual.

Sedangkan wanita merasakan kenikmatan seks dengan cara yang berlawanan. Bagi wanita, kenikmatan terbesar dalam seks bertalian dengan pembentungan ketengangan yang lambat-laun. Semakin besar hasrat seks seorang wanita, semakin dia terpuaskan.

Bagi pria, seks secara instingtif adalah dorongan testosteron ke arah pelepasan klimak akhir. Ketika pria terangsang, ia secara otomatis mencuri pelepasan. Pemenuhannya secara seksual terutama dikaitkan dengan pelepasan ketegangan melalui orgasme.

Secara biologis, dalam tubuh pria terdapat timbunan mani yang menanti dan mencari pelepasan. Tidak seperti pada wanita, yang cairannya dibangkitkan melalui rangsangan, ketika pria terangsang, ia sudah dalam usaha mencari pelepasan. Dengan kata lain, pria berusaha mengosongkan, sementara wanita berusaha untuk diisi.

Hasrat pria yang cepat-cepat ingin merasa dan merasakan rabaan pada bagian-bagian tertentu itu sudah merupakan pembawaan. Pria tidak banyak memerlukan bantuan untuk menjadi terangsang. Ia hanya butuh bantuan untuk meredakan atau melepaskan diri dari ketegangan akibat rangsangan itu.

Dengan kata lain, pria berusaha untuk mengakhiri perasaan terangsangnya, sementara wanita berusaha memperbesar perasaan terangsang itu untuk menghayati lebih dalam gairah seks dalam dirinya.

Wanita sangat menyukai kemampua pria pasangannya untuk dengan perlahan-lahan membangkitkan gairah berahinya, sehingga timbul keinginan agar bagian-bagian tubuhnya yang paling sensitif diraba-raba.

Seperti juga pria yang ingin cepat-cepat melampiaskan gairah seksnya, wanita pun sangat haus untuk merasakan gairah seksnya sendiri semakin bergelora.

Nah, itu tadi bedanya seks bagi pria dan wanita. Semoga bermanfaat untuk membina keharmonisan rumah tangga.

...

Akhirnya ide tulisan ini keluar juga dan bisa dihapus juga. Sudah banyak note yang tersimpan tapi nggak jadi-jadi buat diposting. Postingan ini memberitahu saya, pria maupun Anda seorang wanita. Beginilah perbedaan seks pada diri kita yang berdasarkan jenis kelamin. Dan ini jadi postingan perdana saya soal seks atau sex di blog pribadi. (Menyesuaikan umur, mungkin)

Sumber Original klik disini.
Gambar : Ilustrasi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun

I Will Never Let You Go, Drama China Kolosal Tentang Putri Pengemis dan Pangeran Bertopeng