Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Berharap Tempat Cuci Itu Bersih



Dulu saya tidak tahu kenapa alasan ibu saya menyuruh saya mencuci piring selain meringankan pekerjaan rumah. Apalagi saya anak laki-laki yang berpikir bahwa itu pekerjaan wanita. Kini saya tahu, itulah takdir saya.


Tahun 2015

Saya baru saja selesai membereskan rumah. Duduk sambil memegang smartphone yang seolah mengalahkan eratnya hubungan dengan pasangan. Ya, kalian pasti tahu status lajang saya diusia sekarang.

Mata ini melirik pada pekerjaan yang belum selesai. Tempat cuci piring! Lumayan banyak dan berserakan yang mungkin bagi sebagian pria membiarkan itu ada disana adalah hal biasa.

Apakah aktivitas dulu sewaktu kecil adalah kunci jawaban diusia sekarang? Saya seolah terbiasa melakukannya. Berarti ibu saya benar, mau perempuan atau laki-laki cuci piring itu harus bisa.

Masa kecil seolah membawa saya pergi ke ruang waktu dimana dulu saya pertama kalinya disuruh mencuci piring. Kerasnya saya dan rasa hormat menuruti kata ibu saya menjadi pelajaran berharga dikala usia menginjak dewasanya pria.

Mungkin saya akan jadi kepala rumah tangga suatu hari kelak yang bisa membantu pasangan. Atau juga, saya melampiaskan diri saya tanpa berbuat apa-apa saat melihat pasangan. Entahlah, saya sempat membaca sebuah website tentang mencuci piring bahwa tubuh yang ada disana akan terlihat seksi.

...

Kadang membiarkan sesuatu yang dirasa tidak baik, membuat hati sangat gelisah. Orang yang disuruh dan terbiasa malah menikmati jam tidurnya yang panjang. Rasanya sia-sia bila setiap hari diberitahu.

Sesekali bolehkan, saya tidak setia pada prinsip. Laki-laki yang baik bukan selalu memberitahu, hanya saja membiarkan terjadi lalu diam sambil nonton tv bukankah membuang pikiran negatif. Ah, semoga sadar adalah harapan kecil dari apa yang selalu dinanti.


Komentar

  1. ya, kita senasib hahaha, lagi nggak asik banget di kos, dapur selalu berantakan habis pulang dari pergi. Selalu ada piring kotor, masakan berantakan, lantai menjijikkan, harusnya pulang itu langsung tidur sih, setiap malem harus bersih2 dulu deh, tidur = harus bersih = nyenyak. Dan kalimat terakhir, pengen teriak

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun

I Will Never Let You Go, Drama China Kolosal Tentang Putri Pengemis dan Pangeran Bertopeng