Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Sulitnya Mendapatkan Akses Info Pameran Komputer Akhir September Ini



Nyatanya saya tetap kesulitan seperti tahun-tahun saya tinggal di Semarang untuk mendapatkan info seputar event. Dimana akses info waktu itu, tahun 2008-2010, bisa dianggap masih sedikit. Akhir bulan ini, ketika saya sedang tidak berada di Semarang dan sedang berlangsung event pameran komputer, saya seperti kembali ke jaman batu (istilah jaman saya waktu kuliah).


Saya sedang bersantai di ruangan yang cukup luas. Ada beberapa keluarga yang berkumpul, dari 4 orang hingga lebih. Mereka sama seperti saya. Sedang menunggu keluarga yang sedang berada di kamar ICU.

Situasi dan kondisi yang saya alami tidak membuat saya melupakan pekerjaan utama saya dengan dotsemarang. Saya sebenarnya kecewa juga harus pergi ke Samarinda. Tapi, mau bagaimana lagi. Ini lebih penting ketimbang kalender yang saya lingkari untuk acara yang akan saya review di dotsemarang.

Sedih, kecewa dan mau marah rasanya. Tidak ada yang bisa diharapkan dari majunya teknologi khusunya Internet. Melihat timeline hanya ada kata kunci pameran komputer pun itu dari dotsemarang. Lihat kanal berita Semarang, sudah ketebak apa yang diangkat. Sisi berita sangat berbeda dengan apa yang saya inginkan dari sisi blogger.

Saat melempar status di facebook, tanggapannya lumayan banyak ketimbang twitter. Dari sana saya banyak tahu bahwa sebagian dari orang yang saya kenal ada yang belum tahu ada pameran komputer. Sedih lagi jadinya, mengingat dotsemarang sudah memberikan jadwal jauh-jauh hari.

No money!

Menjadi blogger saya harus menerima konsukwensi tentang istilah berbayar. Saya pikir itu wajar saja mengingat pekerjaan seorang blogger sebagian kecil ada dari sana. Bila tidak ada yang membayar buat apa menulis tentang acara. Atau lomba blog biasanya.

Semakin ekslusif saja posisi blogger sekarang ini. Yah mau bagaimana lagi, begitulah sudut pandang yang terlihat saat ini. Dan saya tidak munafik. Meski begitu, saya juga harus mengingat tujuan saya dengan dotsemarang dulunya. Tentang kurangnya informasi dan sudut pandang yang lebih banyak tergali dari sisi lain.

Efek personal blogger sekarang ini

Sepertinya tagline 'blogger Semarang' sangat berat juga akhir-akhir ini. Dotsemarang masih dipikir sebuah komunitas yang berisi blogger-blogger keren. Jadi buat apa ngeluh dan merasa tersisih bila ada yang menggantikan saya saat saya tidak di Semarang.

Duh, saya kembali harus menegaskan bahwa dotsemarang sekarang ini bukanlah komunitas atau berisi blogger-blogger yang berdomisili di kota Semarang. Saat ini dotsemarang hanya sebagai personal blogger. Jadi cita rasa tulisan dan sudut pandang yang ada di dotsemarang adalah tentang saya.

Memang banyak blogger Semarang yang ada di sini. Tapi, tidak se ekstrim saya untuk menulis sesuatu yang tidak memiliki sisi keuntungan lebih bagi bloggernya. Dan saya maklum soal ini.

Pada akhirnya ini adalah efek buruk bagi saya sendiri saat tidak berada di Semarang. Saya harus menerima resiko ini dan berusaha mencari dari sudut lain.

...

Andai saya di Semarang pasti sangat menyenangkan berada di pameran tersebut. Saya akan berusaha menggali sisi-sisi yang menarik seperti pameran komputer yang ada di Jakarta atau kota besar lainnya.

Semoga ketika ada pameran lagi, saya tidak akan melewatinya. Saya berharap lebih untuk pameran komputer di Semarang. Karena saya sangat senang menuliskannya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh

Berkenalan dengan Istilah Cinephile