Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Suka Anime, Tidak Ada yang Salah Sih? Tapi..


Gambar : Google

Wajar anime begitu menarik bagi semua kalangan mulai dari anak-anak hingga dewasa. Cerita yang menarik dan menghibur adalah kunci bagaimana saat ini pun saya juga menggandrunginya. Tapi, dengan umur 29 tahun sepertinya ini nggak wajar. Alasannya?

Iya, ketika Anime begitu merebut perhatian kaum remaja hingga anak-anak, saya seolah telat untuk mengakui bahwa saya juga menyukainya. Anime/kartun bukanlah hal baru tentunya.  Saya adalah penggemar dan juga generasi dimana Dragon Ball pertama kali ditayangkan. 

Namun seiring waktu dan umur yang makin bertambah, kecintaan saya mulai memudar. Saya dengan mudah berpaling dengan berbagai tontonan. Sebut saja film Indonesia yang tiap kamis saya harus menontonnya di bioskop Semarang.

Lucunya orang dewasa

Andai saya berada ditengah banyak remaja, tentu mereka akan geli melihat saya terpingkal-pingkal sendiri. Merasa sedih atau tersenyum tidak jelas karena mata saya melototi smartphone dengan film-film anime. Tunggu dulu, film yang saya tonton tentu film yang menarik dari segi cerita. Bukan anime yang berbau adult atau dewasa.

Kegemaran saya ini kembali tumbuh seiring perangkat dan koneksi yang mendukung. Mungkin tanpa ini, saya nggak akan menggandrungi hal ini kembali untuk pria seusia saya. Mau beli filmnya, saya pasti mikir.

Dimana sosok pria sejati yang dengan kumis tebal, wajah sangar dan tubuh berotot yang didamba-dambakan tiap gadis? Atau dengan rambut acak, ala anak K-Pop, dengan stelan jas yang mempesona tanpa jeda.

Bukan-bukan... Sepertinya bayangan itu tidak akan kalian lihat dari penampilan saya saat ini. Semacam itu mungkin hanya ada di film atau dunia hiburan. Saya sendiri, meski umur semakin berapi-api, kelakukan masih seperti anak kecil. Makanya ada istilah, wanita lebih dewasa dari umur sebenarnya. Pria, kapanpun tetap anak-anak. 

...

Internet yang menjadi santapan harian memang membuat saya selalu mencari sesuatu yang baru. Bila bosan ngeblog, pasti saya nonton anime atau hal lainnya. Tanpa sadar semua berjalan tanpa ada jeda. Saya masih asyik dengan smartphone saya yang memutar video anime.

Salah satu situs yang jadi rekomendasi saya saat ini adalah anime.web.id. Ini bukan sebuah pesan sponsor, tapi hanya mengungkapkan sisi lain dari saya terlebih pria berusia 29 tahun. Aneh bagi saya, karena saya mengalaminya. Padahal kalau nonton film tentang persahabatan para pria (Hangover), saya berharap melakukan hal gila seperti mereka.

Tidak ada yang salah dengan saya atau pria seusia saya, hanya saja perlu dimakulumi :)





Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Crowned Clown, Drama Korea Kerajaan yang Bercerita Raja yang Bertukar Karena Wajah Kembar

Half Girlfriend, Film India Tentang Pria yang Jatuh Cinta dan Tidak Mau Menyerah

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh