Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Bulan September ini, Saya Suka Hari Senin


Gambar : Google

Apa yang saya rasakan memang tidak semua orang dapatkan. Hari Senin sepertinya menyenangkan buat saya. Saya sedikit lebih bahagia, tersenyum, nyaman dan semangat menggebu-gebu. Aih... ada apa ini?

September 2015 memang tak sepenuhnya memberi hal positif bagi saya. Beberapa curhat saya sebelumnya seperti soal dotsemarang yang terbelit masalah, Liga Blogger yang masih tahap rencana dan beberapa lainnya cukup menyita perhatian juga. Belum juga soal kehidupan di rumah dan hubungan asmara yang selalu kandas.

Saya harus tetap bersyukur karena dengan didekatkan dengan masalah, saya terus belajar dewasa. Untunglah mood menulis tidak terpengaruh yang memang salah satu alasan menulis membuat seseorang lebih tenang karna curhatnya semua dikeluarkan.

Mendadak suka hari Senin baru bulan ini saja saya merasakan sesuatu yang berbeda. Makanya saya menuliskannya di blog pribadi ini. Bulan-bulan lainnya malah jarang ditulis.

Mungkin salah satu alasan suka hari senin adalah kemenangan 2 tim sepakbola favorit pekan kemarin, atau berhasil ngopi dengan seseorang yang selalu ditunggu keberadaannya meski belum tentu dapat membawa hubungan ke tingkat lebih jauh.

Senin kemarin juga saya mendadak menyapa pasangan lansia saat berolahraga pagi. Ada sesuatu yang berbeda saat menyapa mereka yang penuh semangat. 'Selamat pagi', menyapa mereka yang tak mengenal saya sama sekali.

Dan mereka membalasnya dengan senyum ikhlas dengan kedua wajah bahagia penuh antusias. Tiba-tiba balasan tersebut membuat saya bahagia dan hampir menangis. Hei apa ini, pikir saya. Sumpah balasan salam saya membuat mata saya berkaca-kaca. Ini tidak seperti biasanya.

Salah satu pengalaman hari senin yang luar biasa kala itu. Bahkan berlanjut hingga sore dan malam. Saya benar-benar suka hari Senin di bulan September.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Review] One Day, Film Korea Tentang Pertemuan Pria dengan Wanita Koma yang Menjadi Roh

Berkenalan dengan Istilah Cinephile