Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

Review Majalah Marketing Edisi Agustus 2015


Edisi bulan ini sangat cocok buat blogger yang memiliki keterikatan dengan kotanya. Rasa tertarik untuk mengembangkan tempat dimana ia tinggal dan mengeluarkan ide-ide yang dipandang sebelah mata.

Pada dasarnya blogger dibuat oleh empunya untuk menulis tentang dirinya sendiri. Mulai dari kesukaan, kekonyolan, aib, kesenangan hingga berpikir mendapatkan penghasilan lewat blog pribadinya yang pada akhirnya berusaha tampil dengan kekhasannya masing-masing.

Tidak banyak blogger yang menggali potensi kota dimana tempat ia tinggal. Apalagi blogger yang tinggal di kota-kota besar di Indonesia. Termasuk media besar yang sudah ada disana. Susah amat hidup memikirkan semuanya.

Mengenal City Branding

Edisi Agustus mengambil cover bergambar tokoh-tokoh pemimpin daerah. Dengan penulisan judul besarnya 'City Branding' yang disempurnakan dengan kalimat berikutnya 'brand-brand kota baru bermunculan. Bagaimana para kepala daerah mencoba menjadi top marketer?

Saya sangat suka dengan halaman 'editor's note yang ditulis dihalaman 2. Tulisannya seperti ini; Suatu negara, kota, atau daerah dianggap kurang prospektif dan berkembang jika mampu membuat banyak investor melirik dan tertarik untuk menanamkan investasi di sana.

Bagi investor, ketika akan melakukan investasi di suatu daerah/negara, mereka akan melakukan survei tentang kondisi daerah/negara tersebut, mulai dari kondisi sosial, politik, ekonomi, budaya, ketersediaan bahan baku, insfrastruktur, ketersediaan SDM, dan peraturan daerah.

Daerah yang biasa-biasa saja tentu tidak akan dipilih oleh investor. Daerah ini pun tidak akan dilirik oleh wisatawan sebagai destinasi wisata. Oleh karena itu diperlukan aktivitas komunikasi pemasaran dan pengelolaan image agar para investor dan wisatawan, sebagai pembawa dolar tidak ragu untuk menanamkan investasi dan mengunjungi daerah tersebut.

Halaman 32 : Seperti apa kota Anda diasosiasikan

Konten yang menarik dari halaman ini hadir dari survey one yang seperti biasa menggali informasi dari audience dan memaparkannya di halaman ini.

Saya sangat suka sekali dengan halaman ini. Ada 8 kota yang ditampilkan disana, mulai dari Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Makassar, Medan, dan Semarang. Kota terakhir adalah kota tempat saya tinggali hingga sekarang.

Di halaman ini, seorang blogger dapat memahami potensi kotanya untuk dikembangkan. Semisal saja kota Semarang yang diasosiasikan dengan istilah 'Lumpia' dengan persentase 21,6%. Sepertinya ini yang coba kita fokuskan. Bagaimana dengan kota Anda?

Halaman 82 : City branding, Upaya Kota merebut para wisatawan dan investor

Melompat ke halaman 80-an, kita akan belajar lebih jauh dari kota di dunia seperti Amsterdarm salah satunya. Disana benar-benar diulas semua lini per lini untuk menambah pengetahuan kita tentang City Branding.

Halaman 90 : Headline, Merekayasa Kota melalui stratergi merek

Lebih jauh lagi membahas manajemen merek kota yang ditunjukkan dengan memanipulasi citra melalui teknik pemasaran. Sebuah kota dinilai berdasarkan perbuatan, bukan perkataan.

Beberapa pembahasan disini cukup menarik disertai kutipan dari beberapa tokoh soal kota. Lalu, parameter city branding membuat kita kembali seperti jaman sekolah. Belajar menghitung meski bukan matematika. Sekedar analisa intinya.

Halaman 96 : City branding seberapa penting

Saya mengutip bagian akhirnya yaitu kata kuncinya, marketing terhadap kota dan city branding dibutuhkan untuk membangun sebuah kota. Namun seperti diingatkan, city branding harus berangkat dari realitas. Bukanlah menjual pepesan kosong.
Ibaratnya kalau rumah Anda ingin dikatakan bagus, indah dan nyaman. Anda harus menata semua ruangan di dalam rumah, bukan hanya menata halaman depannya yang tampak banyak orang.

Halaman 100 : Profil kota plus kepala daerah

Halaman ini kita mencoba melihat dari sisi city branding dari beberapa kota yang ditampilkan seperti Makassar, Banyuwani, Bandung, Pekanbaru, Yogyakarta, Jakarta, Padang, Badung, Malang, dan negara Finlandia serta Amsterdam lagi.

...

Masih banyak lagi halaman yang membuat blogger lebih banyak belajar di majalah edisi bulan ini. Yang saya review diatas hanya yang menurut saya menarik untuk diketahui blogger-blogger saja yang memiliki ketertarikan untuk mengangkat potensi kota tempat tinggal kalian.

Bila tidak tertarik, halaman lain juga banyak mengajarkan sesuatu yang dirasa menarik seperti marketing, sepak terjang brand, dan lain sebagainya.

Harga : 40 ribu.

Selamat membaca.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun