Catatan

Pria (Tidak) Percaya Diri

Gambar
Sesulit itukah menjadi pria yang memasuki kepala 40 yang sebentar lagi? Meski masih ada beberapa tahun tersisa, bukankah masih ada harapan? Ayolah, bisa bisa. Yuk, mari mulai kisah baru lagi. Apa kabarmu hari ini? Semoga baik-baik saja. Terkadang ingin mengatakannya seperti itu karena fisik memang baik-baik saja. Namun, sisi mental ternyata tidak baik-baik saja. Banyak persoalan yang dulunya dianggap sepele, sekarang terasa berat jika dipikirkan. Tidak percaya diri Tak banyak hal yang bisa saya ceritakan di-usia 36 tahun . Apakah tidak mengasyikkan atau hanya kedatangan penyakit malas untuk menulis? Rasa percaya diri saya seperti menghilang. Terutama soal hubungan dan pertemanan. Ketika orang terdekat saja bisa menyakiti, bagaimana dengan dua hal tersebut (hubungan dan pertemanan). Di usia 36 tahun, saya tertampar oleh kenyataan yang saya pikir sudah berjalan semestinya. Benteng terakhir saya, keluarga , sangat tidak masuk akal. Jika mereka saja bisa berbuat begitu, lantas apa yang mau

5 Cara Menarik Perhatian Generasi M



Ada yang belum tahu tentang generasi M? Generasi ini adalah generasi yang tidak lagi menonton televisi, melainkan melihat dunia melalui ponsel mereka. Informasi ini menarik untuk diketahui bagi mereka yang mengembangkan produk lewat media sosial.

Bila mencarinya di mesin pencari, istilah ini cukup sulit juga ditemukan. Bahkan tulisan saya yang menulis bagian-bagian generasi menurut bidang marketing tak terlihat disana. Apakah generasi M ini adalah generasi Y? 90% saya meyakininya.

Mengutip dari majalah Mix*, bahwa tips yang disampaikan Reynold D'Silva, head FMCG & CPG Brand South East Asia Facebook ini ada lima langkah yang harus dilakukan para pemasar untuk menarik perhatian Generasi M,

1.Ciptakan berbagai variasi pesan yang personal.

Orang berada ditahapan kehidupan yang berbeda-beda sehingga sulit untuk terhubung dengan banyak orang dengan menggunakan iklan yang ditujukan untuk semua orang. Ingat, satu iklan bisa dibuat untuk menyasar semua orang.

2. Buatlah cerita sekuensial untuk memperkenalkan brand Anda kepada calon konsumen sebelum mendorong mereka membeli produknya.

Mulailah dengan pesan yang emosional, ikuti dengan pesan fungsional kepada konsumen yang sama, dan tutup dengan seruan untuk bertindak atau pesan promosi. Perangkat mobile, memungkinkan Anda untuk mengatur 'Path to Purchase' atau jalan menuju pembelian sesuau dengan konsumen perorangan. Lagipula, tidak ada yang suka 'hard sell', D'Silva.

3. Jangan salah berasumsi bahwa video pada dekstop dan perangkat mobile adalah sama.

Orang menyaksikan layar yang lebih kecil di perangkat mobile sering tanpa suara dan biasanya tidak lama. Teknik seperti hyperlapse dan subtitle bisa membantu untuk menarik perhatian sekaligus menyampaikan pesan Anda.

4. Ciptakan iklan yang kaya, dinamis, dan emosional.

Mayoritas pengambilan keputusan konsumen dilakukan secara emosional. Semakin emosional pendekatannya, semakin tinggi kemungkinan orang akan terpengaruh dengan apa yang Anda katakan.

Dengan penyebaran Wi-Fi gratis yang begitu cepat, konsumen akan lebih banyak menonton video melalui perangkat mobile. Format inovatif seperti Auto-play Ads, bisa meramaikan News Feed yang cenderung statis dengan gerakan, sehingga lebih mudah untuk menarik perhatian audiens Anda.

5. Jangkaulah orang sesuai dengan bagaimana mereka terhubung.

Penargetan audiens sesuai ketersediaan bandwidht internet memungkinkan Anda untuk menyajikan produk kreatif sesuai dengan koneksi jaringan yang mereka gunakan. Video di Wi-Fi, iklan carousel pada fitur ponsel, iklan produk premium untuk smartphone yang canggih.

...

Bila Anda masih bingung dengan pemaparan diatas mungkin itu wajar saja. Apalagi Anda tak begitu kenal dekat dengan dunia marketing. Sss... saya aja sebenarnya bingung karena saya tak menawarkan produk saya disini.

Ya mungkin tulisan ini akan bermanfaat bagi mereka yang mencari informasi soal marketing, media sosial dan bidang yang berhubungan. Cara pendekatan ini setidaknya membantu sebagian orang yang berkecimpung menjual nama brand mereka yang memang tujuannya jualan.

Semoga bermanfaat

Sumber:
Majalah Mix Edisi 9 Juli-19 Agustus 2015

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sifat Buruknya Pria 29 Tahun

I Will Never Let You Go, Drama China Kolosal Tentang Putri Pengemis dan Pangeran Bertopeng